Semalam aku terpenjara air mataku sendiri
Diselimuti aroma haru teramat dalam
Dengan penuh amarah yang kutumpahkan pada diriku sendiri
Sedang ada partikel kecil yang menelusuri setiap rongga ditubuhku
Dan banyak makhluk menghambur isi kepalaku
Hingga mengundang tangis pada bola mata
Butir bening menggelinding menyapu kulit wajahku
Saat itu aku tak mengeluarkan suara apapun
Hanya saja hatiku berteriak hebat
Mengamuk, marah dan seakan ingin secepat mungkin menamparku
Kadang hal seperti ini terjadi saat aku merasa sedang berada dititik terendahku
Dan kali ini terlewati begitu saja dengan hujan air mata
Bukan karna dia telah menyakitiku
Hanya saja aku bingung harus bagaimana dengannya nanti
Sedang pintu restu belumlah dapat aku lihat
Dari sisi hamba Allah yang menentukan ridhoNya
Tepatnya bukan tak terlihat namun masihlah samar-samar
Untuk memaksa diri tersenyum saja aku sudah merasa luka
Namun kehadirannya slalu saja membuatku baik-baik saja, sungguh baik-baik saja
Dia hebat, dia paham bagaimana cara memelukku dengan cinta...
Mbojo, 20 Oktober 2017
Pena Daku
"I am a simple woman"
PENA DAKU
WELCOME TO MY BLOG
Kamis, 07 Desember 2017
Selasa, 07 Februari 2017
Pikirkan
Jangan main-main dengan rinduku
Kau pikir mudah untuk mengobatinya
Sungguhlah sulit
Sesulit kupahami perasaanku terhadapmu
Sabtu, 07 Januari 2017
Angin lalu
Angin tlah membawamu kembali menyapa hatiku begitu lembut, kau datang dengan bayangan cinta lain
Tapi saat mata kita bertemu sesungguhnya aku tak mampu menahan getaran dalam diriku
Saat rintikan hujan datang membawa kembali kenangan kita, kenangan yang tlah tersusun rapi
Kini kau hadir untuk membuatnya berantakan dan kembali mencari kenangan terindah itu
Aku menyesali kehadiranmu, karna kau milik bayangan lain
Lalu lekukan senyum di wajahmu tertuju untukku
Lagi-lagi kau hadirkan senyum itu di ingatanku
Mengapa kau lakukan itu?
Aku tlah berusaha sebisaku untuk mengubur kenangan ini
Masalaluku
Masalalu kita
Akan tetap menjadi masalalu
Kau ingin tau apa yang hatiku inginkan?
Sangat berdosa jika ku katakan
Tapi ku ingin mengatakannya
Aku ingin memelukmu untuk menenangkan hatiku yang sedari tadi marah padaku
Maafkan aku kembali mengingatkanmu dengan masalalumu
Aku akan tetap jadi masalalumu....
Tapi saat mata kita bertemu sesungguhnya aku tak mampu menahan getaran dalam diriku
Saat rintikan hujan datang membawa kembali kenangan kita, kenangan yang tlah tersusun rapi
Kini kau hadir untuk membuatnya berantakan dan kembali mencari kenangan terindah itu
Aku menyesali kehadiranmu, karna kau milik bayangan lain
Lalu lekukan senyum di wajahmu tertuju untukku
Lagi-lagi kau hadirkan senyum itu di ingatanku
Mengapa kau lakukan itu?
Aku tlah berusaha sebisaku untuk mengubur kenangan ini
Masalaluku
Masalalu kita
Akan tetap menjadi masalalu
Kau ingin tau apa yang hatiku inginkan?
Sangat berdosa jika ku katakan
Tapi ku ingin mengatakannya
Aku ingin memelukmu untuk menenangkan hatiku yang sedari tadi marah padaku
Maafkan aku kembali mengingatkanmu dengan masalalumu
Aku akan tetap jadi masalalumu....
Sabtu, 31 Desember 2016
S E D E R H A N A
Mereka dipersatukan dengan cara yang sederhana
Membesarkan kami, mendidik kami dengan sangat sederhana
Hingga kami tumbuh jadi pribadi yang sederhana
Terimakasih tlah mengajarkan kami hidup sederhana
Semoga kami bisa menemukan pasangan yang sederhana
Mencintai kesederhanaan
Seperti halnya papa dan mama lakukan hingga saat ini
Bahagia itu sederhana...
.
.
#penadaku
Membesarkan kami, mendidik kami dengan sangat sederhana
Hingga kami tumbuh jadi pribadi yang sederhana
Terimakasih tlah mengajarkan kami hidup sederhana
Semoga kami bisa menemukan pasangan yang sederhana
Mencintai kesederhanaan
Seperti halnya papa dan mama lakukan hingga saat ini
Bahagia itu sederhana...
.
.
#penadaku
Jumat, 11 November 2016
saat aku meratapi kepergianmu
Kau peluk aku
Kau usap air mataku
Kau katakan berhentilah bersedih
Kau kuatkan aku dengan segala caramu
Kau hentikan tangisku
Kau buat aku yakin
Bahwa aku bisa sendiri
Kau bisikan padaku bahwa aku bisa
Tanganmu tak lelah menghapus air mataku
Bibirku yang kaku kau tutupi dengan pundakmu
Aku merasa tak berdaya dan sangat tak berdaya
Tapi kau dekap aku erat
Untuk menenangkan diriku
Apalagi ???
Aku tak dapat berucap apapun
Lihat saja mataku
Aku yakin kau akan mengerti apa yang ingin ku sampaikan
Aku sangat berterima kasih padamu
Karna siap menyumbangkan telingamu untuk mendengarkan ku
Sudah menghabiskan waktumu untukku
Menyiapkan pundak untukku menangis
Terimakasih @sakinarahmawati
Kau usap air mataku
Kau katakan berhentilah bersedih
Kau kuatkan aku dengan segala caramu
Kau hentikan tangisku
Kau buat aku yakin
Bahwa aku bisa sendiri
Kau bisikan padaku bahwa aku bisa
Tanganmu tak lelah menghapus air mataku
Bibirku yang kaku kau tutupi dengan pundakmu
Aku merasa tak berdaya dan sangat tak berdaya
Tapi kau dekap aku erat
Untuk menenangkan diriku
Apalagi ???
Aku tak dapat berucap apapun
Lihat saja mataku
Aku yakin kau akan mengerti apa yang ingin ku sampaikan
Aku sangat berterima kasih padamu
Karna siap menyumbangkan telingamu untuk mendengarkan ku
Sudah menghabiskan waktumu untukku
Menyiapkan pundak untukku menangis
Terimakasih @sakinarahmawati
Jumat, 08 April 2016
Bait Pertama
Laut
Angin
Pasir
Ombak
memberikan suatu ketenangan tersendiri dihatiku
walaupun mereka termasuk kategori berisik
tetapi berisik mereka itu penuh arti
hujanpun sama
suaranya mengganggu untuk sebagian orang
tapi bagiku sangat menghibur
menghitung tetesan hujan
suatu pekerjaan yang tidak melelahkan
melukis lekukan senyum dikaca
setelah terkena percikan hujan
kini aku sungguh rindu
laut dan hujan kini mulai menjauh dariku
entah marah atau apalah
yang jelas mereka tak ada sekarang
dan sangat ku rindukan angin laut menyapaku
memberi ketenangan tiada tara
Sabtu, 05 Maret 2016
Ketika hati terguncang hebat
Mungkin aku tak menyebut namamu disini
Tapi percayalah dalam bait-bait do'a
Namamu terus menggema
Kekasihku..
Aku ingin sedikit mengutarakan isi hati
Maaf jika aku tidak menyampaikannya
Secara langsung kepadamu
Aku tau kau sedang sibuk dengan kesibuka-kesibukanmu
Aku paham jika duniamu juga bukan hanya tentang aku
Maafkan aku jika belum sanggup Menjadi tempat bersandar yang baik untuk lelahmu
Maafkan aku jika belum sanggup menjadi Pelukan yang hangat untuk kesedihamu
Maafkan aku jika belum sanggup menjadi Pendengar yang baik untuk keluh kesahmu
Maafkan aku jika belum sanggup menjadi teman berbagi untuk suka dukamu
Maafkan aku...
Sungguh, saat ini aku sedang belajar pelan-pelan memahamimu
Aku tidak ingin terburu-buru
Biarkan mengenalmu seiring berjalan dengan waktu
Kau boleh menutup diri dengan siapapun selain aku
Namun kumohon, jika kau benar menginginkan aku
Menjadi seseorang dimasa depanmu
Izinkan aku memasuki setiap sudut diruang hidupmu
Kau boleh bermain teka-teki
Asalkan untukku kau beri petunjuk pasti
Sungguh aku ingin memenangkanmu
Aku ingin memelukmu seutuhnya
Aku ingin memilikimu seutuhnya
Aku ingin menjadi satu-satunya
Percayalah, untukmu aku sanggup menjadi teman, teman hidupmu
Aku ingin mencintaimu tanpa mengenal batas waktu
Izinkan dihatimulah ku sebut sebagai rumah
Sebab denganmu aku ingin jatuh cinta yang berulang-ulang
Kekasihku..
Pahami setiap kata yang kutulis dengan air mata...
Langganan:
Postingan (Atom)